Banyak kitab suci di dunia yang menjadi pedoman hidup bagi jutaan orang. Di antaranya ada Al-Qur’an, Alkitab (Bible), dan Taurat. Ketiganya memiliki sejarah panjang dan dihormati oleh umat beragama di seluruh dunia. Namun, pertanyaan menarik muncul: Kitab manakah yang paling terpelihara atau terjaga keasliannya hingga sekarang?
- 📜 Sejarah Singkat Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ pada abad ke-7 Masehi melalui malaikat Jibril. Wahyu ini disampaikan secara lisan dan tertulis oleh para sahabat Nabi.
Beberapa tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad ﷺ, Khalifah Utsman bin Affan memerintahkan untuk menyusun satu mushaf resmi agar bacaan umat Islam tetap seragam. Dari situlah, teks Al-Qur’an disalin dan disebarkan ke berbagai wilayah Islam.
- 🕌 Bukti Keaslian dan Ketelitian
Peneliti modern telah membandingkan naskah-naskah Al-Qur’an kuno — seperti:- Manuskrip Birmingham (tahun 568–645 M)
- Mushaf Topkapi di Turki
- Mushaf Samarkand di Uzbekistan
- Fragmen Sana’a di Yaman
Hasilnya menunjukkan bahwa isi naskah-naskah tersebut hampir identik dengan mushaf Al-Qur’an yang digunakan umat Islam saat ini.Perbedaan yang ada hanyalah hal-hal kecil seperti tanda baca atau ejaan, bukan makna atau isi ayat.
- 💡Tradisi Hafalan (Oral Preservation)
Selain ditulis, Al-Qur’an juga dijaga melalui hafalan. Jutaan Muslim di seluruh dunia dikenal sebagai Hafiz (penghafal Al-Qur’an), yang mampu membaca seluruh isi kitab ini tanpa melihat teks. Tradisi ini telah berlangsung lebih dari 1.400 tahun dan menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga keasliannya.
- 📖 Bagaimana dengan Kitab Lain?
Kitab lain seperti Taurat dan Alkitab juga memiliki sejarah panjang dan nilai spiritual yang tinggi. Namun, naskah-naskah kunonya menunjukkan adanya perbedaan versi dan penyalinan yang wajar terjadi karena proses penulisan ulang selama berabad-abad, terutama sebelum adanya teknologi cetak.
🌟 Bisa kita simpulkan bahwa dari segi teks, naskah kuno, dan tradisi hafalan, Al-Qur’an adalah kitab yang paling terpelihara dan terjaga keasliannya hingga saat ini. Baik dalam bentuk tulisan maupun hafalan, isinya tetap sama seperti ketika pertama kali diturunkan lebih dari 14 abad yang lalu.
